VSC FKH UGM

Kabinet Gamma Lentera | Gema Cipta Gaung Karya

Uncategorized

Outcome Kajian 3.0: Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak

PMK itu apa?

Penyakit mulut dan kuku (PMK) sendiri adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus penyakit mulut dan kuku atau nama lainnya Foot and Mouth Disease Virus (FMDV). Virus PMK ternasuk dalam genus Aphthovirus dan famili Picornaviridae. Partikel virus PMK ini berukuran 25-30 nm, memiliki kapsid ikosahedral yang disusun oleh protein, tidak beramplop, dengan genom berupa RNA untai tunggal dengan sense-positif. Sebagai penyakit yang memiliki Range luas, PMK dapat menyerang semua hewan berkuku belah atau berkuku genap, seperti sapi, domba, babi, kerbau. Selain itu pmk juga dapat menyerang hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan, dan jerapah.

Gambar 2. Foot and Mouth Disease Virus (FMDV)

Bagaimana sih sejarah masuknya virus PMK di Indonesia?

Sejarah wabah penyakit mulut dan kuku ternak (PMK) di Indonesia dimulai pada 1887 seiring dengan banyaknya impor sapi dari Belanda. Lalu, selanjutnya PMK ini sempat hilang dan timbul sampai pada tahun 1970 PMK kembali mewabah di Indonesia. Segala upaya penanganan dilakukan pemerintah untuk membasmi wabah PMK pada periode itu hingga Indonesia pernah dinyatakan bebas PMK dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Nomor 260/1986. HIngga pada tahun 2016, untuk pertama kalinya Indonesia mengimpor daging dari India yang merupakan negara tidak bebas PMK dan tidak memiliki zona bebas PMK. Impor ini legal seiring adanya  Peraturan Pemerintah Nomor 4/2016, turunan UU 41/2014. Hingga pada awal April 2022 lalu, PMK kembali terdeteksi menginfeksi beberapa hewan ternak di Indonesia. Kini PMK telah menyebar ke-18 provinsi

Gejala Klinis

  1. Demam dengan suhu 41 °C
  2. Hewan terlihat lesu
  3. Adanya hipersalifasi atau saliva berlebih
  4. Anoreksia (tidak nafsu makan)
  5. Hewan enggan berdiri Hewan lebih sering berbaring
  6. Terjadi penurunan berat badam dan produksi susu
  7. Munculnya lepuh-lepuh berupa penonjolan bulat yang berisi cairan limfa pada lidah, bibir bagian dalam dan gusi. Lepuh primer mulai terlihat 1-5 hari setelah infeksi serta luka pada kaki
Gambar 3. Gejala Klinis

Pencegahan PMK

Pencegahan PMK sendiri dapat dilakukan dengan cara sanitasi kandang dan melakukan karantina pada hewan yang terinfeksi. Selain itu Untuk peternakan yang dekat daerah tertular maka ada anjuran untuk melaksanakan Vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant.

Departemen Kajian dan Kompetisi

VSC FKH UGM
Kabinet Excelecta

more info :
Line: @979hvulb
Email : vsc.fkh@ugm.ac.id
Instagram: @vscfkhugm
Twitter: @vscfkhugm
Tiktok: @vscfkhugm
Website: vsc.fkh.ugm.ac.id

#RestorasiPenalaran
#VSC2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.