VSC FKH UGM

Kabinet Excelecta | Restorasi Penalaran !

Penulis: vsc.fkh

KAKOMPSDM

Press Release: Bonding VSC ’21 x Kajian #3

Telah berlangsung Acara Bonding #1 yang bertemakan “Lebih Dekat dengan Anggota VSC 2021” sekaligus acara Kajian Rutin 3.0 dengan topik “Mengenal lebih dalam mengenai Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak”Acara berlangsung pada hari kamis, 7 Juni 2022 pukul 09.00 – 11.30. Acara Bonding oleh departemen PSDM dimulai dengan sesi games tebak gambar dengan peserta. Setelah itu, dilanjut dengan sesi Kajian Rutin bersama Departemen KAKOM yang diawali dengan materi penyakit mulut dan kuku yang di awali dengan berita kasus Penyakit. Kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang cukup aktif diikuti oleh anggota VSC FKH UGM terkait topik tersebut. read more

Read More
BANGSA

Press Release: Motivation Letter & English Class 2022

poster MOTTEC 2022

Pada hari Sabtu, 25 Juni 2022 telah dilaksanakan kegiatan Motivation Letter and English Class yang diadakan dalam bentuk webinar oleh Departemen Pengembangan Bahasa VSC FKH platform Zoom Meeting. Motivation Letter and English Class sendiri merupakan program kerja tahunan yang dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, kemahiran penulisan motivation letter, dan menumbuhkan jiwa kompetitif mahasiswa FKH UGM. Pada kali ini, Motivation Letter and English Class dilaksanakan dengan tema English as a Gateway of Opportunities dengan pembicara Siti Mahdaria. Acara berlangsung pada pukul 10.00-13.00 WIB. read more

Read More
PSDM

Press Release: Halal Bihalal VSC x Ragen

Pada 27 Mei 2022 pukul 19.30 WIB telah dilaksanakan Halal Bihalal dan Ragen melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan diawali dengan doa bersama lalu dilakukan halal bihalal secara singkat. Kemudian pelaksanaan Ragen berupa penyampaian progress tiap Departemen dan Biro, serta Pengurus Inti (Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Bendahara). Kegiatan ragen kali ini cukup menarik sebab progress tiap departemen disampaikan oleh anggota VSC angkatan 2021 agar dapat lebih saling mengenal dan lebih aktif dalam forum VSC. Kegiatan Halal Bihalal dan Ragen berjalan lancar serta diakhiri dengan sesi dokumentasi dan doa. read more

Read More
KAKOM

Press Release Kajian Internal #2: Mengenal Lebih Dalam Bahaya Feline Panleukopenia, Feline Calicivirus, dan Feline Viral Rhinotracheitis

Sabtu, 21 Mei 2022 – Telah dilaksanakan Kajian Internal kedua oleh Departemen Kajian dan Kompetisi yang dimulai pada pukul 09.00 WIB secara daring menggunakan platform Zoom Meeting. Kegiatan dilaksanakan dengan berdoa terlebih dahulu, dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh anggota departemen Kajian dan Kompetisi, pada tiap-tiap jeda terdapat sesi tanya jawab dan diskusi langsung sehingga kajian terasa menyenangkan dan tidak membosankan. Diskusi berjalan lancar dan interaktif hingga kegiatan selesai. read more

Read More
Penelitian

Bedah Jurnal #1: Penyuntikan Tiga Kali Ekstrak Pituitari Selama Induk Sapi Bali Bunting Meningkatkan Bobot Lahir dan Produksi Air Susu

  1. Identitas Jurnal
  • Judul : Penyuntikan Tiga Kali Ekstrak Pituitari Selama Induk Sapi Bali Bunting Meningkatkan Bobot Lahir dan Produksi Air Susu
  • Nama jurnal : Jurnal Veteriner
  • Penulis : Wilmientje Marlene Nalley, Thomas Mata Hine, Petrus Kune
  • Bulan dan tahun terbit : Juni 2021
  • Volume dan nomor : 22, 2
  • Halaman : 271 s.d. 277
  1. Pendahuluan
    Penurunan produktivitas sapi bali mengakibatkan kenaikan angka kematian anak yang mencapai 36 s.d. 50%, rendahnya bobot lahir anak yang berkisar antara 17,33 s.d. 18,00 kg, dan pertumbuhan anak melambat sebesar 0,11 s.d. 0,26 kg/ekor/hari. Padahal, sapi bali tergolong memiliki tingkat kesuburan yang tinggi yaitu 80%. Kasus tersebut terjadi karena faktor perkembangan kelenjar susu yang secara fisiologis dikontrol oleh hormon progesteron. Penelitian sebelumnya telah menggunakan FSH dan LH sintetik untuk merangsang pertumbuhan corpus luteum yang akan menyekresikan progesteron sebagai perangsang pertumbuhan kelenjar susu. Namun, kedua hormon tersebut tidak selalu tersedia ketika dibutuhkan dan harganya sangat mahal. Penelitian kali ini menggunakan ekstrak pituitari (EP) dengan kandungan FSH dan LH alami yang sebelumnya telah digunakan untuk superovulasi mencit, ayam hutan merah, ikan lele dumbo, ikan mas, serta ikan komet. Ekstrak pituitari (EP) juga telah terbukti efektif untuk induksi estrus pada sapi dan meningkatkan kinerja reproduksi kambing lokal serta domba.
  1. Tujuan
    Menguji efektivitas pemberian ekstrak pituitari (EP) terhadap produktivitas induk sapi bali yang bunting.
  2. Metode Penelitian

    • Koleksi dan Pengawetan Kelenjar Pituitari
      Hipofisis sapi bali segera diambil setelah dipotong. Dimulai dari tengkorak kepala sapi yang dibelah, otak dikeluarkan, dan kelenjar pituitari yang tertinggal pada sella tursika diambil dan diawetkan secara kering dengan menggunakan aceton p.a. Aseton diganti sebanyak 3 kali selama 8 jam dan pada pergantian terakhir aseton dibiarkan selama 24 jam. Setelah 24 jam, aseton dibuang, lalu diuapkan hingga kelenjar pituitari menjadi kering. Kelenjar pituitari yang telah kering kemudian masukan ke dalam botol gelap dan disimpan pada suhu kamar (28oC).
    • Pembuatan Ekstrak Pituitari
      Kelenjar pituitari yang telah dikeringkan selanjutnya digerus hingga menjadi tepung dan ditimbang sesuai perlakuan. Setelah itu, tepung dilarutkan dengan aquabidest 20 s.d. 75 ml hingga terlarut. Larutan kemudian dimasukkan ke tabung mikro dan disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 rpm selama 15 menit. Supernatan yang berisi ekstrak pituitari (EP) diambil menggunakan micropipet untuk dipindahkan ke tabung mikro baru dan disimpan pada suhu -20 derajat celcius sampai siap digunakan.
    • Penyuntikkan EP pada Induk Sapi Bali Bunting
      Dosis ekstrak pituitari (EP) yang diberikan sebanyak 20 mg/kg bobot badan. Sapi diberi pakan hijauan segar sebanyak 10% dari berat badan dan konsentrat sebanyak 0,750 kg/ekor/hari hingga melahirkan.
  3. Variabel Penelitian
    Dibagi menjadi tiga:

    • Jumlah dan morfologi corpus luteum (CL)
      Metode : palpasi per rektal
    • Produksi susu induk diukur
      Metode : pemisahan pedet dari induk dan pemerahan susu sebanyak dua kali sehari pada pagi serta sore
    • Bobot lahir anak sapi (pedet)

    Variabel berdasarkan empat perlakuan dua belas ekor sapi bali bunting usia kebuntinhan 2,5 bulan,yaitu :

    • Tanpa injeksi ekstrak pituitari (EP) (P0, kontrol)
    • Injeksi ekstrak pituitari (EP) satu kali pada umur kebuntingan 2,5 bulan (P1)
    • Injeksi ekstrak pituitari (EP) dua kali pada umur kebuntingan 2,5 dan 5 bulan (P2)
    • Injeksi ekstrak pituitari (EP) tiga kali pada umur kebuntingan 2,5, 5 dan 7,5 bulan (P3)
  4.  Analisis Data Penelitian
    Uji sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji jarak berganda Duncan menggunakan software SPSS 20.0 for windows.

  5. Hasil

    • Jumlah dan Ukuran Corpus Luteum
      Semua sapi hanya menghasilkan satu corpus luteum, tetapi satu ekor sapi menghasilkan dua corpus luteum (2/12 = 0,17%). Panjang corpus luteum berkisar antara 0,22 s.d. 0,38 cm, sementara lebarnya berkisar antara 0,18 s.d. 0,30 cm. Sapi bali bunting dengan corpus luteum terbesar merupakan sapi yang mendapat perlakuan injeksi ekstrak pituitari sebanyak tiga kali (P3). Hasil analisis statistika menunjukkan tidak ada perbedaan pada jumlah dan ukuran corpus luteum (P > 0,05) antarperlakuan.
    • Bobot Lahir Pedet
      Cukup bervariasi, yaitu :
      – Bobot lahir pedet dari induk tanpa perlakuan ekstrak pituitari (EP) (P0) dan injeksi EP satu kali (P1) tidak berbeda antara 12,53 +- 1,40 kg s.d. 15,83 +- 2,93 kg. Bobot tersebut lebih rendah (P < 0,05) dibandingkan dengan pedet dari induk dengan perlakuan injeksi ekstrak pituitari (EP) dua kali (P2) dan tiga kali (P3).
      – Bobot lahir pedet dari induk dengan perlakuan injeksi ekstrak pituitari (EP) dua kali (P2) dan tiga kali (P3) tidak berbeda (P > 0,05) antara 17,87 +- 1,50 kg serta 19,87 +- 1,72 kg.
    • Produksi Susu Induk
      Diukur selama bulan pertama post – partum.  Produksi susu induk dipengaruhi oleh frekuensi injeksi ekstrak pituitari (EP).
    • Produksi susu tertinggi :
      Induk sapi bali dengan perlakuan injeksi ekstrak pituitari (EP) tiga kali (P3) sebesar 1707,18 +- 230,27 ml.
    • Produksi susu terendah :
      Induk sapi bali dengan perlakuan kontrol atau tanpa injeksi ekstrak pituitari (EP) sebesar 1082,76 +- 218,3 ml.
    • Terdapat perbedaan di antara keduanya (P < 0,005).
    • Tidak ada perbedaan antara induk dengan perlakuan P1 dan P2 serta P2 dan P3.
    • Induk yang diinjeksi ekstrak pituitari (EP) tiga kali mengalami peningkatan produksi susu mencapai 624,42 ml daripada kontrol.
  6. Pembahasan
  • Produksi hormon progesteron meningkat terutama pada induk sapi bali yang diinjeksi tiga kali ekstrak pituitari (EP) karena kelenjar pituitari secara alami menghasilkan FSH dan LH yang berperan dalam pembentukan corpus luteum. Corpus luteum akan menghasilkan hormon penting untuk menciptakan lingkungan uterus yang dapat menunjang perkembangan fetus dan kelenjar susu yaitu progesteron. Kadar progesteron akan meningkat dan berada dalam konsentrasi tinggi selama periode kebuntingan. Semakin banyak atau besar corpus luteum, progesteron yang dihasilkan juga semakin meningkat.
  • Respon dari injeksi ekstrak pituitari (EP) tidak berpengaruh pada jumlah maupun morfometri corpus luteum karena tiap ovarium induk hanya mempunyai satu corpus luteum. Hal ini terjadi karena ternak yang digunakan adalah sapi bali bunting alami dan tidak mengalami perlakuan hormon, baik superovulasi atau sinkronisasi estrus.
  • Produksi susu induk yang diberi berbagai dosis EP juga menunjukkan perbedaan. Induk yang diberi tiga kali injeksi ekstrak pituitari (EP) memproduksi susu lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan yang lain. (Hal tersebut terjadi karena EP mengandung prolaktin yang menstimulasi produksi susu dan FSH serta LH yang disekresi menstimulasi corpus luteum menyekresikan hormon progesteron untuk perkembangan kelenjar susu). Kandungan prolaktin dalam ekstrak pituitari (EP) diduga menstimulasi produksi susu pada induk sehingga adanya peningkatan frekuensi pemberian EP turut meningkatkan respon produksi susu. Selain itu, banyaknya hormon progesteron memengaruhi jumlah kelenjar susu yang terbentuk pada ambing selama masa kebuntingan dan berkorelasi positif terhadap produksi susu induk selama masa laktasi.
  • Bobot lahir pedet menunjukkan perbedaan yang dapat dilihat pada tabel 2 yaitu selisih antara 5,00 s.d. 7,34 kg pada P0 dan P1 dengan P2 dan P3. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian dua dan tiga kali injeksi ekstrak pituitari (EP) pada induk sapi bali bunting dapat meningkatkan bobot lahir anak dibandingkan dengan kontrol. Kandungan hormon pertumbuhan atau growt hormone (GH) dalam EP berperan penting untuk pertumbuhan dan membantu menjaga kondisi tubuh dengan menyeimbangkan distribusi lemak serta menjaga kesehatan tulang juga otot. Semakin tinggi bobot lahir anak, daya hidup dan pertumbuhan selanjutnya akan semakin tinggi.

9. Kesimpulan
Pemberian injeksi ekstrak pituitari (EP) pada sapi bali memberikan pengaruh pada produktivitas induk sapi bali bunting. Semakin tinggi frekuensi pemberian ekstrak pituitari akan sebanding dengan peningkatan hormon progesteron yang disekresi, produksi susu, dan bobot pedet saat lahir.
Pemberian ekstrak pituitari (EP) dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan produktivitas hewan. Kandungan hormon yang terdapat dalam kelenjar pituitari dapat digunakan sebagai terapi hormon alami yang terjangkau, baik dari segi mendapatkan maupun biayanya. read more

Read More
JARINGAN

Press Release: Kunjungan Studi VSC FKH UGM ke BiOSC FABIO UGM

Kunjungan Studi VSC ke BioSC

Yogyakarta, 23 April 2022 – Departemen Jaringan VSC FKH UGM kembali menyelenggarakan acara kunjungan studi sebagai salah satu program kerja tahunannya yang pada tahun ini berkesempatan untuk mengunjungi kelompok studi di Fakultas Biologi yaitu BiOSC (Biology Orchid Study Club).

Melalui platform Zoom Meeting, acara kunjungan studi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membangun relasi dan juga sebagai sarana sharing ilmu serta pengalaman antar kelompok studi di dalam lingkup Universitas Gadjah Mada. read more

Read More
KAKOM

Press Release NGOPAL #1: Esai – Kupas Tuntas Lomba Kepenulisan Esai dan Pengalaman Lomba Esai ala Mbak Shinta

Telah berlangsung acara NGOPAL (NGObrol PengALaman) dengan topik “Esai – Kupas Tuntas Lomba Kepenulisan Esai dan Pengalaman Lomba Esai ala Mbak Shinta” Acara berlangsung pada hari Sabtu, 16 April 2022 pukul 09.00 – 10.30 Acara NGOPAL bersama Departemen Kajian dan Kompetisi.

Acara dimulai dengan sambutan oleh ketua VSC Nuril Qolbi Safitri, dan sambutan dari Ketua Pelaksana Acara. Lalu dilanjutkan dengan sesi pemaparan yang diawali dengan materi “Kepenulisan dan Lomba Esai”. Kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang cukup aktif diikuti oleh anggota VSC FKH UGM terkait topik tersebut. read more

Read More
KAKOMPSDM

Press Release Bonding x Kajian: Zoonosis pada Hewan Kesayangan

sesi dokumentasi

Telah berlangsung Acara Bonding #1 yang bertemakan “Lebih Dekat dengan Anggota VSC” sekaligus acara Kajian Rutin 1.0 dengan topik “Zoonosis pada Hewan Kesayangan”. Acara berlangsung pada hari Sabtu, 19 Maret 2022 pukul 09.00 – 10.45. Acara Bonding oleh departemen PSDM dimulai dengan sesi games tebak gambar dengan pembagian kelompok. Setelah itu, dilanjut dengan sesi Kajian Rutin bersama Departemen KAKOM yang diawali dengan materi penyakit rabies yang di awali dengan berita kasus rabies lalu dilanjutkan materi kedua yaitu materi Dermatofitosis. Kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang cukup aktif diikuti oleh anggota VSC FKH UGM terkait topik tersebut. read more

Read More
Penelitian

Press Release Talkshow PIKO x VSC 2022 “Get to Know Bidang PKM”

Telah berlangsung acara Talkshow dengan tema “Get to Know Bidang PKM” dengan menghadirkan para pembicara yaitu mahasiswa FKH pejuang PKM. Acara tersebut merupakan kolaborasi antara PIKO FKH dengan VSC untuk memersiapkan mahasiswa FKH mengikuti kegiatan PKM 2022. Acara berlangsung pada hari Jumat, 28 Januari 2022 pukul 09.00 – 11.00 WIB via zoom meeting. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC dan sambutan yang disampaikan oleh ketua VSC serta pelaksana. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pemaparan pengalaman seputar PKM dari para pembicara dengan dipandu beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh MC. Sebelum acara berakhir, partisipan diberikan kesempatan untuk bertanya terkait PKM kepada para pembicara. read more

Read More
PANJI

Outcome Kajian 5.0

Efektifitas Pemberian akar Ginseng Jawa (Talinum panilucatum Gaertn) terhadap Peningkatan Produktifitas Ternak

Menurut kementrian pertanian produksi daging sapi lokal diprediksi belum mampu penuhi kebutuhan ketersediaan produksi daging sapi lokal untuk kebutuhan nasional. Pernyataan ini juga diperkuat dengan Badan Pusat Statistik pada tahun 2018 mengenai kebutuhan daging sapi potong di Indonesia baru terpenuhi 75% untuk kebutuhan dalam negeri. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian meluncurkan program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus siwab) melakukan program Inseminasi Buatan dan Intensifikasi Kawin Alam sebagai jalan keluar untuk akselerasi percepatan pemenuhan target kebutuhan sapi didalam negeri.  Dalam program tersebut faktor yang terpenting dalam peningkatan populasi adalah dengan manajemen reproduksi indukan. Namun demikian, hal terpenting yang menjadi faktor utama adalah kualitas semen yang baik yang dapat ditentukan atas keberhasilannya dalam memeningkatkan produktifitas ternak. read more

Read More